NABI MUHAMMAD SAW Bersama Ke-2 CUCUnya

:: Kisah Mengharukan NABI MUHAMMAD SAW Bersama Ke-2 CUCUnya ::
.
Ketika membaca kisah perjalanan hidup Rasulullah, banyak sekali kisah beliau yg inspiraf dan mengharukan. Salah satunya adalah kisah kasih sayang Beliau terhadap ke 2 cucunya Hasan+Husein.
.
Subhanallah...
Begitu besar kasih sayang Beliau terhadap keluarga dan keturunannya. Suatu hari Husein kecil mendatangi bundanya, Sayyidah Fathimah. Sambil menangis ia berkata: "Bundaku, kakek (Rasulullah) lebih mencintai kakakku Hasan".....
.
"Mengapa duhai anakku?" Ujar Fathimah penuh kelembutan. "
.
Kakek sering mencium bibir Hasan dan hanya mencium leherku".
.
Segera Fathimah membawa Husein pada kakeknya dan menceritakan keluhan Husein...
.
Sambil menatap tajam dan lama, Rasul muliapun berkata:... "Anakku Fathimah, Hasan salalu ku kecup bibirnya lantaran, ia akan mati di racun oleh orang terdekatnya, dan selurh isi perutnya akan terburai keluar lewat mulutnya."
.
"Sedangkan engkau....." Rasul menatap Husein lama sekali. Rasul tdk bisa meneruskan ucapannya, dan pingsan beberapa saat.
.
Setelah siuman beliau kembali menatap tajam sambil terus menangis dan berguncang dadanya, lantas bertutur... "Sedangkan engkau Husein, sering ku cium lehermu karena engkau akan syahid degan leher terputus...".
.
Dan rumah mungil penuh cahaya surgawi itupun pecah oleh tangisan yang mengguncang.
.
Subhanallah..... shalawat dan salam untuk junjungan kita, Sirajan muniraaa... Al najmi Al hawaa... Muhammad Rasulullah...
.
Semoga kita termasuk hamba2 Allah yg di rindukan Beliau.
.
Ya Allah ya Robb... kumpulkan kami bersama Rasul-Mu dan ahlul baitnya yang mulia di Jannah-Mu......
.
Aamiiin ya rabbal allamiiin
.
:: KEWAJIBAN DAKWAH TIAP MUSLIM ::
.
Kecintaan mereka pun tampak begitu mencuat di dalam dakwah. Banyak sekali sahabat yang meninggalkan kampung halaman, meninggalkan keluarga, lalu mengembara ke negeri nun jauh untuk melaksanakan kewajiban menyebarkan Islam yang mulia ini.
.
Tak jarang kita temui makam sahabat di berbagai pelosok negeri seperti afrika, Malaysia, Brunai, China, Thailand, Philipin, India,spanyol, maroko, rusia, dan juga tanah air.
.
Qs.3:20 … Apakah kamu (mau) masuk Islam?".
Jika mereka masuk Islam, sesungguhnya mereka telah mendapat petunjuk, dan jika mereka berpaling, MAKA KEWAJIBANMU HANYALAH MENYAMPAIKAN. Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya.
.
Qs.16:82 Kewajiban yg dibebankan atasmu hanyalah menyampaikan
Qs.16:125 Serulah pada jalan Tuhan-mu dgn hikmah & ajaran baik
QS.3:20 Apakah kamu mau masuk Islam?
QS.3:20 Kewajibanmu hanyalah menyampaikan
Qs.8:38. Katakanlah pada orang-orang kafir itu…
Qs.5:92 Kewajiban Rasul Kami, hanya menyampaikan dengan terang
Qs.64:12 Kewajiban Rasul Kami hanya menyampaikan dgn terang

.
Alangkah kokohnya Islam jika SETIAP MUSLIM menunaikan kewajiban menyampaikan kebenaran Islam, hidup dalam ukhuwah serta saling ingat mengingati dalam kebenaran dan kesabaran. QS.103 Al ‘Ashr: 3 ... dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran & nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.
.
Mereka rela berkorban harta, tenaga, jiwa, raga dan bahkan nyawa serta rela mati dan dimakamkan di negeri perantauan demi tegaknya Islam di seluruh penjuru dunia.
.
Sama sekali mereka TIDAK MEMINTA BAYARAN, TIDAK pula MEMUNGUT SUMBANGAN dalam MENYAMPAIKAN KEBENARAN ISLAM (da'wah). Alangkah indahnya jika semua ustadz & kyai haji berdakwah seperti ini.
.
Apa yang dilakukan sahabat ini tidak lain ialah ajaran QUR’AN yang MELARANG para sahabat (dan juga kita) untuk MENGAMBIL UPAH dalam menyampaikan kebenaran Islam ke seluruh penjuru dunia.
.
Qs. 25 Furqaan:57. Katakanlah: "Aku tidak meminta upah sedikitpun kepada kamu dalam menyampaikan risalah itu, melainkan (mengharapkan kepatuhan) orang-orang yang mau mengambil jalan kepada Tuhan nya."
.
Mari Pererat Ukhuwah :
1 ALLAH,
1 QUR’AN,
1 KIBLAT,
1 ISLAM,
1 HATI
.
Hendaklah menyeru dengan HIKMAH & Cara BAIK Disertai BUKTI Seperti Para NABI Menyeru Selalu Disertai BUKTI.
.
Sebelum kita lanjutkan, kami bahas dulu sedikit tujuan tulisan ini:
☑ Sama-sama bercermin & terapkan iman para sahabat di diri kita
☑ Meniru cara Rasulullah Muhammad SAW membina Sahabat
☑ Agar kita jadi sempurna imannya / minimal meningkat tajam
☑ Agar kita berkorban pikiran, tenaga, harta, jiwa, raga bagi Islam
☑ Agar sisa hidup digunakan untuk mengabdi penuh pada Allah
☑ Agar kewajiban dakwah setiap individu muslim kembali hidup
☑ Meniru cara Rasulullah Muhammad SAW menyampaikan Islam
☑ Penerapan kaffah Quran Hadits di keseharian, minimal niat
☑ Kebangkitan Islam dari timur
.
"Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk". (QS.Al-Qashash:56)
.
PASANGLAH TARGETMU
.
Allahu Akbar...!
Sebuah Majalah Israel, menuliskan judul "The Monster Of Islam" dihalaman depannya.
.
Kira-kira bisa diartikan "Inilah Monster (yang paling ditakuti) dari Ummat Islam.. yaitu apabila ummat kembali berdakwah, mengajak seluruh manusia yang tersesat, kembali kepada Islam yang kaffah.
.
Begitu besar ketakutan-ketakutan orang kafir kepada Usaha Dakwah. Padahal mereka tidak pernah bawa senjata.
.
Kenapa mereka begitu takut ?
.
Karena kekuatan senjata tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan kekuatan doa.
.
Ada 3 hal yang mereka tidak bisa ketahui dari usaha dakwah ini :
1. Dananya tidak terbatas (karena donaturnya Allah SWT).
2. Anggotanya tidak bisa dihitung karena sebahagian besar adalah jamaah masjid.
3. Pergerakannya tidak bisa dibendung karena tidak berbicara politik. Tidak menyalahi dari segi agama, HAM dsb.
.
Semoga Allah subhanallahu wa ta'ala kekalkan kita dalam dakwah, dan menggunakan umur kita, harta dan diri kita dalam perjuangan agama.
.
Allahu Akbar..!
15 abad usaha dakwah telah ditinggalkan. Apa yang terjadi…?
.
1. Maksiat meraja lela dimana-mana
2. Manusia sudah enggan membayar zakat
3. Munculnya agama baru
4. Munculnya Nabi palsu
5. Ummat Islam dihinakan
6. Bencana alam
7. Pembunuhan dan perzinaan
8. Sejuta permasalahan ummat yang kita hadapi sekarang
9. Kejahatan-kejahatan ummat terdahulu dikumpulkan kepada ummat akhir zaman.
.
Solusi dari semua permasalahan ummat akhir zaman akan selesai. Sebagaimana jalan yang ditempuh oleh Nabi SAW dan para sahabat. Yaitu : “MENGHIDUPKAN KEMBALI USAHA DAKWAH”
.
Imam Malik rah.a berkata :
Tidak ada cara yang terbaik dalam memperbaiki Ummat saat ini selain cara yang digunakan Rasullullah SAW pada kurun waktu awal Islam
.
Jadi, solusi permasalahan saat ini hanya usaha dakwah dihidupkan kembali.
Insya Allah, 'Jadikan dakwah bagian dari maksud hidup kita.'
.


Wallahu A'lam Bishawab.

Komentar

SAYIDATINA FATIMAH R.HA
.
Dia besar dalam suasana kesusahan. Ibundanya pergi ketika usianya terlalu muda dan masih memerlukan kasih sayang seorang ibu. Sejak itu, dialah yang mengambil alih tugas mengurus rumahtangga seperti memasak, mencuci dan menguruskan keperluan ayahandanya.

Di balik kesibukan itu, dia juga adalah seorang yang paling kuat beribadah. Keletihan yang ditanggung akibat seharian bekerja menggantikan tugas ibunya yang telah pergi itu, tidak pula menghalang Sayidatina Fatimah daripada bermunajah dan beribadah kepada Allah S.W.T. Malam- malam yang dilalui, diisi dengan tahajud, zikir dan siangnya pula dengan sholat, puasa, membaca Al Quran dan lain-lain. Setiap hari, suara halusnya mengalunkan irama Al Quran.

Di waktu umurnya mencapai 18 tahun, dia dikawinkan dengan pemuda yang sangat miskin hidupnya. Bahkan karena kemiskinan itu, untuk membayar mas kawin pun suaminya tidak mampu lalu dibantu oleh Rasulullah S.A.W. Setelah berkawin kehidupannya berjalan dalam suasana yang amat sederhana, gigih dan penuh ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya. Digelari Singa Allah, suaminya Sayidina Ali merupakan orang kepercayaan Rasulullah SAW yang diamanahkan untuk berada di barisan depan dalam tentera Islam.

Maka dari itu, seringlah Sayidatina Fatimah ditinggalkan oleh suaminya yang pergi berperang untuk berbulan-bulan lamanya. Namun dia tetap ridho dengan suaminya. Isteri mana yang tidak mengharapkan belaian mesra daripada seorang suami. Namun bagi Sayidatina Fatimah r.ha, saat-saat berjauhan dengan suami adalah satu kesempatan berdampingan dengan Allah S.W.T untuk mencari kasih-Nya, melalui ibadah-ibadah yang dibangunkan.

Sepanjang pemergian Sayidina Ali itu, hanya anak-anak yang masih kecil menjadi temannya. Nafkah untuk dirinya dan anak-anaknya Hassan, Hussin, Muhsin, Zainab dan Umi Kalsum diusahakan sendiri. Untuk mendapatkan air, berjalanlah dia sejauh hampir dua batu dan mengambilnya dari sumur yang 40 hasta dalamnya, di tengah teriknya matahari padang pasir.

Kadangkala dia lapar sepanjang hari. Sering dia berpuasa dan tubuhnya sangat kurus hingga menampakkan tulang di dadanya. Pernah suatu hari, ketika dia sedang tekun bekerja disisi batu pengisar gandum, Rasulullah datang berkunjung ke rumahnya. Sayidatina Fatimah yang amat keletihan ketika itu lalu meceritakan kesusahan hidupnya itu kepada Rasulullah S.A.W.

Betapa dirinya sangat letih bekerja, mengangkat air, memasak serta merawat anak-anak. Dia berharap agar Rasulullah dapat menyampaikan kepada Sayidina Ali, kalau mungkin boleh disediakan untuknya seorang pembantu rumah. Rasulullah saw merasa terharu terhadap penanggungan anaknya itu. Namun baginda amat tahu, sesungguhnya Allah memang menghendaki kesusahan bagi hamba-Nya sewaktu di dunia untuk membeli kesenangan diakhirat.
Mereka yang rela bersusah payah dengan ujian di dunia demi mengharapkan keridhoan-Nya, mereka inilah yang mendapat tempat di sisi-Nya. Lalu dibujuknya Fatimah r.ha sambil memberikan harapan dengan janji-janji Allah. Baginda mengajarkan zikir, tahmid dan takbir yang apabila diamalkan, segala penanggungan dan bebanan hidup akan terasa ringan.

Ketaatannya kepada Sayidina Ali menyebabkan Allah S.W.T mengangkat darjatnya. Sayidatina Fatimah tidak pernah mengeluh dengan kekurangan dan kemiskinan keluarga mereka. Tidak juga dia meminta-minta hingga menyusah-nyusahkan suaminya. Dalam pada itu, kemiskinan tidak menghilang Sayidatina Fatimah untuk selalu bersedekah. Dia tidak sanggup untuk kenyang sendiri apabila ada orang lain yang kelaparan. Dia tidak rela hidup senang dikala orang lain menderita. Bahkan dia tidak pernah membiarkan pengemis melangkah dari pintu rumahnya tanpa memberikan sesuatu meskipun dirinya sendiri sering kelaparan. Memang cocok sekali pasangan Sayidina Ali ini karena Sayidina Ali sendiri lantaran kemurahan hatinya sehingga digelar sebagai ‘Bapa bagi janda dan anak yatim di Madinah.

Namun, pernah suatu hari, Sayidatina Fatimah telah menyebabkan Sayidina Ali tersentuh hati dengan kata-katanya. Menyadari kesalahannya, Sayidatina Fatimah segera meminta maaf berulang-ulang kali. Ketika dilihatnya raut muka suaminya tidak juga berubah, lalu dengan berlari-lari bersama anaknya mengelilingi Sayidina Ali. Tujuh puluh kali dia ‘tawaf’ sambil merayu-rayu memohon dimaafkan. Melihatkan aksi Sayidatina Fatimah itu, tersenyumlah Sayidina Ali lantas memaafkan isterinya itu. “Wahai Fatimah, kalaulah dikala itu engkau mati sedang Ali tidak memaafkanmu, niscaya aku tidak akan menyembahyangkan jenazahmu,” Rasulullah SAW memberi nasehat kepada puterinya itu ketika masalah itu sampai ke telinga baginda.

Begitu tinggi kedudukan seorang suami yang ditetapkan Allah S.W.T sebagai pemimpin bagi seorang isteri. Betapa seorang isteri itu perlu berhati-hati dan sopan di saat berhadapan dengan suami. Apa yang dilakukan Sayidatina Fatimah itu bukanlah disengaja. bukan juga dia membentak – bentak, marah-marah, meninggikan suara, bermasam muka, atau lain-lain yang menyusahkan Sayidina Ali k.w. meskipun demikian Rasulullah SAW berkata begitu terhadap Fatimah.

Ketika perang Uhud, Sayidatina Fatimah ikut merawat luka Rasulullah. Dia juga turut bersama Rasulullah semasa peristiwa penawanan Kota Makkah dan ketika ayahandanya mengerjakan ‘Haji Wada’ pada akhir tahun 11 Hijrah. Dalam perjalanan haji terakhir ini Rasulullah SAW telah jatuh sakit. Sayidatina Fatimah tetap di sisi ayahandanya. Ketika itu Rasulullah membisikkan sesuatu ke telinga Fatimah r.ha membuatnya menangis, kemudian Nabi SAW membisikkan sesuatu lagi yang membuatnya tersenyum

Dia menangis karena ayahandanya telah membisikkan kepadanya berita kematian baginda. Namun, sewaktu ayahandanya menyatakan bahwa dialah orang pertama yang akan berkumpul dengan baginda di alam baqa’, gembiralah hatinya. Sayidatina Fatimah meninggal dunia enam bulan setelah kewafatan Nabi SAW, dalam usia 28 tahun dan dimakamkan di Perkuburan Baqi’, Madinah.

Demikianlah wanita utama, agung dan namanya harum tercatat dalam al-Quran, disusahkan hidupnya oleh Allah S.W.T. Sengaja dibuat begitu oleh Allah kerana Dia tahu bahawa dengan kesusahan itu, hamba-Nya akan lebih hampir kepada-Nya. Begitulah juga dengan kehidupan wanita-wanita agung yang lain. Mereka tidak sempat berlaku sombong serta membangga diri atau bersenang-senang. Sebaliknya, dengan kesusahan-kesusahan itulah mereka dididik oleh Allah untuk senantiasa merasa sabar, ridho, takut dengan dosa, tawadhuk (merendahkan diri), tawakkal dan lain-lain.

Ujian-ujian itulah yang sangat mendidik mereka agar bertaqwa kepada Allah S.W.T. Justru, wanita yang sukses di dunia dan di akhirat adalah wanita yang hatinya dekat dengan Allah, merasa terhibur dalam melakukan ketaatan terhadap-Nya, dan amat bersungguh-sungguh menjauhi larangan-Nya, biarpun diri mereka menderita.

Postingan populer dari blog ini

SHOLAT KHUSUK dan CERMINAN PERILAKU.

:: IBADAH SHOLAT KITA ::

☀KAJIAN SHOLAWAT NARIYAH☀