UKURAN KE-ISLAM-AN SESEORANG DITENTUKAN OLEH SHOLATNYA
Nabi -Shallallahu 'alaihi wa sallam- bersabda:
“Perjanjian antara kami dengan mereka (kaum munafik) adalah sholat.
Barangsiapa yang meninggalkannya, maka sungguh ia telah kafir”.
_________________
[HR. At-Tirmidziy (2621), An-Nasa'iy (462), dan Ibnu Majah (1079).
Hadit ini Shohih, lihat Takhrij Al-Misykah (no. 574), karya Al-Albaniy]
Seorang ulama tabi’in, Abdullah bin Syaqiq Al-Uqoiliy -rahimahullah- berkata:
“Dahulu para sahabat Muhammad -Shallallahu alaihi wa sallam- tidaklah
memandang suatu amalan sebagai kekafiran karena meninggalkannya, selain
sholat”.
_________________
[HR. At-Tirmidziy (no. 2622). Hadits ini Shohih, Ats-Tsamr Al-Mustathob (1/52), oleh Al-Albaniy]
Ulama Negeri India, Al-Imam Al-Mubarokfuriy -rahimahullah- berkata:
“Bahkan ucapan Abdullah bin Syaqiq ini berdasarkan lahiriahnya, menunjukkan bahwa para sahabat Rasulullah -Shallallahu alaihi wa sallam- dahulu meyakini bahwa meninggalkan sholat adalah kekafiran. Yang tampak dari konteks ini bahwa pernyataan ini telah disepakati oleh para sahabat”.
_________________
[Lihat Tuhfah Al-Ahwadziy (7/406)]
Al-Imam Ahmad bin Hambal Asy-Syaibaniy -rahimahullah- berkata:
“Hanyalah bagian mereka dari Islam sesuai bagian mereka dari Sholatnya. Kecintaan mereka terhadap Islam adalah berdasarkan kadar kecintaan mereka terhadap sholat. Kenalilah dirimu –wahai hamba Allah-. Waspadalah jangan sampai anda bertemu dengan Allah -Azza wa Jalla-, sedang Islam tak ada nilainya di sisimu, karena nilai Islam dalam hatimu seperti nilai sholat dalam hatimu”.
_________________
[Lihat Al-Qoul Al-Mubin fi Akhtho' Al-Mushollin (hal.14)]
Imam Ibnu Hazm Al-Andalusiy -rahimahullah- berkata:
“Tak ada dosa setelah syirik yang lebih besar dibandingkan meninggalkan sholat sampai keluar waktunya, dan juga membunuh seorang mukmin, tanpa haq”.
_________________
[Lihat Al-Kaba'ir (hal. 14), karya Adz-Dzahabiy, dengan tahqiq Samir bin Amin Az-Zuhairiy, cet. Maktabah Al-Ma'arif, 1421 H]
ﺍﻟﻌﻬﺪ ﺍﻟﺬﻱ ﺑﻴﻨﻨﺎ ﻭﺑﻴﻨﻬﻢ ﺍﻟﺼﻠﺎﺓ ﻓﻤﻦ ﺗﺮﻛﻬﺎ ﻓﻘﺪ ﻛﻔﺮ
_________________

Seorang ulama tabi’in, Abdullah bin Syaqiq Al-Uqoiliy -rahimahullah- berkata:
ﻛﺎﻥ ﺃﺻﺤﺎﺏ ﻣﺤﻤﺪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻋﻠﻴﻪ ﻟﺎ ﻳﺮﻭﻥ ﺷﻴﺌﺎ ﺍﻟﺄﻋﻤﺎﻝ ﺗﺮﻛﻪ ﻛﻔﺮ ﻏﻴﺮ ﺍﻟﺼﻠﺎﺓ lebih
_________________
[HR. At-Tirmidziy (no. 2622). Hadits ini Shohih, Ats-Tsamr Al-Mustathob (1/52), oleh Al-Albaniy]
Ulama Negeri India, Al-Imam Al-Mubarokfuriy -rahimahullah- berkata:
“Bahkan ucapan Abdullah bin Syaqiq ini berdasarkan lahiriahnya, menunjukkan bahwa para sahabat Rasulullah -Shallallahu alaihi wa sallam- dahulu meyakini bahwa meninggalkan sholat adalah kekafiran. Yang tampak dari konteks ini bahwa pernyataan ini telah disepakati oleh para sahabat”.
_________________
[Lihat Tuhfah Al-Ahwadziy (7/406)]
Al-Imam Ahmad bin Hambal Asy-Syaibaniy -rahimahullah- berkata:
“Hanyalah bagian mereka dari Islam sesuai bagian mereka dari Sholatnya. Kecintaan mereka terhadap Islam adalah berdasarkan kadar kecintaan mereka terhadap sholat. Kenalilah dirimu –wahai hamba Allah-. Waspadalah jangan sampai anda bertemu dengan Allah -Azza wa Jalla-, sedang Islam tak ada nilainya di sisimu, karena nilai Islam dalam hatimu seperti nilai sholat dalam hatimu”.
_________________
[Lihat Al-Qoul Al-Mubin fi Akhtho' Al-Mushollin (hal.14)]
Imam Ibnu Hazm Al-Andalusiy -rahimahullah- berkata:
“Tak ada dosa setelah syirik yang lebih besar dibandingkan meninggalkan sholat sampai keluar waktunya, dan juga membunuh seorang mukmin, tanpa haq”.
_________________
![]() |
[Lihat Al-Kaba'ir (hal. 14), karya Adz-Dzahabiy, dengan tahqiq Samir bin Amin Az-Zuhairiy, cet. Maktabah Al-Ma'arif, 1421 H]
Komentar